Pada kesempatan yang sangat berharga ini, Bapak Drs. M. Choirur Rofiq, M.Pd, Pengawas dari Cabang Dinas Pendidikan (CABDIN) Bojonegoro, memberikan pembinaan kepada para guru dan tenaga pendidik di SMAN 1 Senori. Dalam pembinaan ini, beliau menyampaikan dua materi penting yang dapat menjadi arah baru dalam pendidikan, yaitu: merubah Bapak/Ibu Guru menjadi entrepreneur dan mengubah anak mencintai pertanian.
1. Merubah Bapak/Ibu Guru Menjadi Entrepreneur
Bapak Drs. M. Choirur Rofiq mengingatkan pentingnya para guru tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga harus memiliki pola pikir entrepreneur (wirausahawan) yang inovatif. Hal ini akan memberikan dampak positif baik bagi guru itu sendiri, siswa, maupun masyarakat sekitar.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk merubah guru menjadi entrepreneur:
- Mengembangkan keterampilan dan kreativitas – Para guru perlu membekali diri dengan berbagai keterampilan tambahan, seperti keterampilan di bidang bisnis, teknologi, atau keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja.
- Menciptakan peluang usaha di lingkungan sekolah – Guru bisa mengembangkan usaha kecil di sekolah, seperti pembuatan produk-produk kreatif atau usaha berbasis teknologi yang melibatkan siswa.
- Mengajarkan keterampilan kewirausahaan kepada siswa – Para guru bisa menjadi contoh nyata bagi siswa dengan menunjukkan bagaimana usaha dan kreativitas bisa menghasilkan peluang dan keberhasilan.
Bapak Drs. M. Choirur Rofiq menyarankan agar para guru mengubah mindset mereka menjadi lebih terbuka terhadap peluang usaha dan berani berinovasi dalam mengajar serta menciptakan sesuatu yang bermanfaat.
2. Mengubah Anak Mencintai Pertanian
Selain itu, beliau juga menyampaikan pentingnya menumbuhkan rasa cinta terhadap dunia pertanian kepada anak-anak sejak dini. Pertanian bukan hanya tentang bercocok tanam, tetapi juga dapat membuka berbagai peluang usaha yang menjanjikan.
Cara untuk menumbuhkan kecintaan terhadap pertanian:
- Memberikan kasih sayang kepada anak-anak – Anak-anak yang merasa dihargai dan dicintai akan lebih mudah memahami dan mencintai apapun yang diajarkan kepada mereka.
- Mengajarkan tentang pentingnya pertanian – Guru bisa menjelaskan kepada anak-anak tentang peran penting pertanian dalam kehidupan sehari-hari dan ketahanan pangan nasional.
- Menerapkan outing class – Pembelajaran di luar kelas yang melibatkan langsung pengalaman bertani, seperti mengunjungi kebun atau peternakan, akan membuat siswa lebih tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang pertanian.
- Membuat agro entrepreneur – Mengajak siswa untuk memulai usaha pertanian atau produk pertanian kecil-kecilan, seperti menanam sayuran di halaman sekolah, bisa menjadi langkah pertama dalam membangun minat dan keterampilan mereka di bidang ini.
Dengan demikian, melalui pembelajaran yang menyentuh hati dan pengalaman langsung, anak-anak bisa lebih mengenal dan mencintai dunia pertanian.
Penutup
Bapak Drs. M. Choirur Rofiq mengakhiri pembinaan dengan mengajak para guru dan tenaga pendidik untuk berperan aktif dalam merubah paradigma pendidikan, tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai penggerak perubahan di bidang kewirausahaan dan pertanian.
“Mari bersama-sama kita ciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga mencintai pertanian dan berwawasan kewirausahaan. Dengan kasih sayang dan perhatian, kita dapat membentuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita.”
Semoga pembinaan ini dapat memberi inspirasi bagi para guru dan siswa untuk terus berkembang dan menciptakan hal-hal positif di lingkungan sekolah dan masyarakat.








Leave a Reply